Dhinar Widya Faradilla
Konflik Israel-Palestina merupakan salah satu konflik internasional yang telah berlangsung lama hingga lebih dari setengah abad. Awal mula munculnya konflik ini adalah dari keputusan PBB dalam mengakhiri kekuasaan pemerintah Inggris di wilayah Palestina. Kemudian, pengembalian wilayah kepada Yahudi Palestina dan Arab Palestina tersebut menjadi permulaan dari munculnya berbagai konflik. Pada tahun 1948, bangsa Yahudi memproklamirkan Negara Israel di Palestina dan bangsa Arab tidak menghendaki adanya negara tersebut di Palestina sehingga terjadi beberapa perang antara keduanya, yang mempengaruhi kondisi geopolitik kawasan Timur Tengah sampai saat ini.
Amerika Serikat, sebagai negara yang memiliki hubungan khusus dengan Israel, melakukan berbagai upaya dalam penyelesaian konflik antara Israel dan Palestina tersebut. Amerika telah memfasilitasi beberapa perundingan yang dilaksanakan antara Israel dan Palestina sebagai mediator. Dalam perkembangannya, perundingan dengan mediator Amerika Serikat telah dilakukan beberapa kali. Pada negosiasi yang dimediasi oleh Amerika, terdapat landasan negosiasi yaitu solusi dua negara (two-states solution). Solusi dua negara tersebut sudah menjadi kebijakan Amerika Serikat sejak pemerintahan George W. Bush, yang sempat terhenti pada masa pemerintahan Trump. Two-states solution adalah kerangka yang diusulkan dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina dengan mendirikan dua negara untuk dua bangsa. Yaitu, Israel dan Palestina berdiri menjadi negara yang berdaulat dan hidup berdampingan. Solusi dua negara ini diusulkan pada saat berlangsungnya Perundingan Oslo I Tahun 1993 dengan Amerika sebagai mediatornya.
Pada masa pemerintahan Joe Biden, Amerika Serikat mengambil sikap untuk menciptakan perdamaian antar Israel dan Palestina dengan two-states solution. Menurut Joe Biden, two-states solution merupakan satu-satunya cara untuk perdamaian konflik tersebut. Sikap Amerika tersebut disampaikan pada pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan PBB (DK-PBB) di Washington pada bulan Januari 2021. Joe Biden akan mengembalikan proses penyelesaian konflik Israel-Palestina dengan jalur diplomatik. Joe Biden menyatakan bahwa dirinya akan menjadi presiden yang mempersatukan, bukan memecah belah, sehingga ia menyatakan sikap dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina untuk mencapai perdamaian.
Langkah yang telah dilakukan oleh Joe Biden adalah diberikannya bantuan bagi pengungsi Palestina, yang sebelumnya program kebijakan ini dihentikan pada masa pemerintahan Trump. Pemulihan bantuan Amerika bagi Palestina sebanyak 235 juta dolar merupakan langkah pemerintahan Joe Biden yang sangat berbeda dengan Trump yang memutus bantuan dana. Dalam laman resmi pemerintahan Amerika Serikat, terdapat pernyataan mengenai sikap Amerika terhadap Palestina. Mengenai hal tersebut, Amerika memiliki komitmen yang kuat dalam pengembangan masyarakat dan pemerintahan Palestina yang aman, bebas, demokratis, dan stabil. Pemerintah Amerika menetapkan untuk tetap berkomitmen pada solusi yang dinegosiasikan untuk konflik Israel-Palestina dan percaya bahwa rakyat Israel dan Palestina sama-sama berhak mendapatkan ukuran kebebasan, keamanan, dan kemakmuran yang sama.
Dalam hal ini, upaya penyelesaian konflik untuk perdamaian Israel-Palestina yang telah dilakukan adalah kebijakan Amerika Serikat berupa diberikannya bantuan dana bagi para pengungsi Palestina. Joe Biden dalam hal ini hanya masih memberikan sikap dan arah kebijakan baru dalam upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina tersebut. Yang mana, Amerika Serikat mendukung diciptakan perdamaian antar Israel dan Palestina dengan solusi dua negara (two-state solution). Serta mengembalikan proses penyelesaian konflik Israel-Palestina dengan jalur diplomatik. Namun, Amerika Serikat masih tetap sekutu Israel dengan keinginan dalam menyelesaikan konflik kedua belah pihak sebagai mediator netral bagi konflik tersebut. Sikap serta kebijakan Amerika Serikat yang baru pada masa Joe Biden ini dapat dikatakan sebagai salah satu langkah awal terciptanya perdamaian bagi Israel dan Palestina apabila terdapat upaya yang nyata menyusul dengan sikap dan kebijakan baru tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
BBC News Indonesia. 2020. “Joe Biden ‘akan dorong Israel-Palestina berunding’, Indonesia ‘bisa berperan’ dukung kemerdekaan”. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-54864980. Diunduh Tanggal 19 September 2022.
Britannica. 2021. “Two-state Solution”. https://www.britannica.com/topic/two-state-solution. Diunduh Tanggal 19 September 2022.
Deutsche Welle. 2021. “Presiden Joe Biden Kucurkan Rp 3,4 Triliun untuk Pengungsi Palestina”. https://www.dw.com/id/presiden-as-kucurkan-rp-3-t-untuk-pengungsi-palestina/a-57129531. Diunduh Tanggal 19 September 2022.
Foreign Policy for America. 2021. “Israel-Palestinian Conflict”. https://www.fp4america.org/israelpalestine. Diunduh Tanggal 19 September 2022.
Iqbal, Akhmad. 2010. Perang-Perang Paling Berpengaruh di Dunia. JBPublisher. Yogyakarta. Hlm 157.
Muhammad Mutaqin. 2021. “Bantuan Amerika untuk Palestina Kembali Lagi, Israel Kecewa”. https://www.gatra.com/detail/news/508646/internasional/bantuan-amerika-untuk-palestina-kembali-lagi-israel-kecewa. Diunduh Tanggal 19 September 2022.
Paat, Vera Ellen. “Posisi Amerika Serikat dalam Penyelesaian Konflik Palestina-Israel”. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi.
Subekti, Rini. 2014. “Peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Upaya Penyelesaian Konflik Israel-Palestina Tahun 1947-1988”. Skripsi. Universitas Negeri Jember.
Commentaires