top of page
  • Writer's pictureKSM Defensia UPN Veteran Yogyakarta

Serangan Ekstrimis Al-Shabaab di Kenya

Oleh: Achmad Ramdhan Sujatmoko

Niat baik Kenya untuk meredam konflik perang saudara Somalia agar tidak merembet ke wilayahnya justru malah membawa petaka bagi Kenya sendiri. Pada 13 Oktober 2011 terjadi tindak penculikan yang membuat Kenya merasa terganggu. Tindak penculikan ini dilakukan oleh organisasi ekstrimis Somalia, Al-Shabaab, kepada dua warga asing yang merupakan pekerja bantuan di kamp pengungsi perang saudara Somalia di Kenya. Penculikan ini bukan yang pertama kalinya terjadi, sebelumnya Al-Shabaab juga menculik dua wisatawan asing asal Inggris dan Perancis di Kenya. Tindakan ini kemudian mendesak pemerintah Kenya untuk turun tangan untuk melindungi rakyat dan wilayahnya.

Pada penghujung tahun 2011, Kenya mengirimkan pasukan bantuan yang bertujuan untuk melawan Al-Shabaab guna melindungi batas negara antara Kenya dan Somalia. Tindakan yang diambil Kenya dilakukan karena serangkaian penculikan yang dilakukan oleh Al-Shabaab dinilai sudah sangat meresahkan. Alih-alih dapat meredam konflik yang terjadi, invasi militer yang dilakukan oleh Kenya justru kembali berbalik kepada mereka sendiri. Masalah tersebut timbul ketika Al-Shabaab menjadikan Kenya sebagai sasaran penyerangan yang baru.

Tindakan Al-Shabab menyerang Kenya terjadi secara terus menerus. Invasi militer bukanlah satu satunya alasan kenapa Al-Shabaab menyerang Kenya, alasan lain adalah karena Kenya menjadi markas dari sejumlah badan PBB serta merupakan kekuatan ekonomi regional. Oleh sebab itu, apabila terjadi penyerangan di Kenya, media akan lebih cepat memberitakan mengenai penyerangan tersebut sehingga akhirnya menciptakan perhatian global. Pemberitaan oleh media inilah yang pada akhirnya akan membantu Al-Shabaab dalam menyebarkan propagandanya.

Alasan lain Al-Shabaab menyerang Kenya adalah sebagai salah satu cara untuk membentuk opini publik. Berkali kali Al-Shabaab menegaskan pemerintah Kenya untuk segera menarik pasukan dari Somalia. Akan tetapi hal ini tidak pernah diindahkan oleh Kenya. Selain itu perbatasan Kenya-Somalia yang rapuh ikut mempermudah masuknya Al-Shabab ke Kenya. Konflik ini masih terus berlanjut karena belum ditemukannya titik terang bagi kedua belah pihak hingga sekarang. Penyerangan terbaru yang dilakukan Al-Shabaab terjadi pada bulan Januari 2020. Tindakan penyerangan terbaru ini setidaknya menyebabkan ada tiga guru asal Kenya terbunuh dan menculik seorang guru lainnya.



Referensi:

CNN Indonesia. 2020. Teroris Al Shabaab Bunuh 3 Guru di Kenya. Diakses melalui: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200113151807-127-464912/teroris-al-shabaab-bunuh-3-guru-di-kenya pada 22 Februari 2020.


CNN Indonesia. 2020. Tiga Warga AS Tewas dalam Serangan Teror di Kenya. Diakses melalui: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200106100527-120-462695/tiga-warga-as-tewas-dalam-serangan-teror-di-kenya pada 22 Februari 2020


Kristyarini. 2011. Kenya Bekuk 5 Anggota Al Shabaab. Diakses melalui https://ekonomi.kompas.com/read/2011/11/26/03572281/~Internasional~News?page=all pada 23 Februari 2020

32 views0 comments

댓글


bottom of page