top of page
Writer's pictureKSM Defensia UPN Veteran Yogyakarta

RUNTUHNYA KEKUASAAN ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA (ISIS)

Updated: Aug 14, 2021

Oleh : Riad Arfan

Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah adalah sebuah organisasi yang mendirikan kekhalifahan Islam dengan merebut kota-kota di Irak dan Suriah. Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi mendeklarasikan ISIS pada 8 April 2013. Kekuatan utamanya adalah Al-Qaeda di Irak dan beberapa kelompok milisi anti-pemerintah di Suriah. Walaupun pemimpin Al-Qaeda, Ayman Al-Zawahiri, beranggapan bahwa ISIS adalah bagian dari kelompoknya akan tetapi organisasi teroris ini berkembang pesat melebihi Al-Qaeda.

Pada tahun 2013, ISIS menguasai Kota Raqqa sekaligus membuatnya menjadi ibu kota kekhalifahan. Di tahun selanjutnya, mereka berhasil menguasai Mosul yang merupakan kota terbesar kedua di Irak. Kejadian itu membuat dunia terkejut dan berujung pada Amerika Serikat yang segera menetapkan ISIS sebagai ancaman global. Amerika Serikat merespon fenomena tersebut dengan membentuk koalisi pasukan dengan Australia, Bahrain, Prancis, Yordania, Belanda, Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab dan Inggris untuk melakukan serangan balik kepada ISIS. Koalisi ini mulai meluncurkan serangan udara terhadap posisi-posisi ISIS di Irak pada Agustus 2014 dengan mengerahkan pesawat-pesawat dalam Operation Inherent Resolve. Dalam operasinya, koalisi ini telah melakukan lebih dari 13.400 serangan udara di Irak dan lebih dari 16.100 di Suriah.


Penyerangan serupa juga dilakukan oleh pasukan dari presiden Bashar al-Assad yang dibantu dengan serangan udara Rusia dan milisi yang didukung Iran. Rusia dalam hal ini melancarkan serangan udara melalui jet-jet tempur pada September 2015. Menurut laporan dari Kementerian Pertahanan Rusia pada Agustus 2018, pasukannya telah melakukan 39 ribu serangan udara di Suriah sejak 2015. Serangan tersebut diperkirakan menghancurkan 121 ribu sasaran teroris dan menewaskan lebih dari 5.200 anggota ISIS.


Operasi militer pasukan gabungan Irak dan koalisi dari milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) bergerak melakukan penyusupan sejak Oktober 2016. Penyusupan tersebut membuahkan hasil dengan penguasaan kembali situs penting ISIS, Masjid Agung Al-Nuri dan Menara Al-Hadba pada 29 Juni 2017. Direbutnya kedua situs tersebut menandai hilangnya setengah wilayah ISIS di Irak dan membuatnya semakin terjepit. Hal ini ditambah dengan keberhasilan Pasukan Demokratik Suriah (SDF)-Kurdi merebut Raqqa yang menjadi kehilangan besar bagi ISIS di bulan yang sama. Kehilangan ISIS selanjutnya adalah kepemimpinannya yang mulai runtuh, administrasi kekhalifahan yang tidak efektif, kamp pelatihan hilang, dan aliran propaganda ISIS jadi surut. Hal ini diperparah dengan perhitungan bahwa sejak 2014 hingga 2017, ISIS setidaknya kehilangan sekitar 60.000-an kombatan, 78% teritori di Irak dan 58% teritori di Suriah.

Mengutip dari laporan Zack Beauchamp di VOX, ada dua alasan utama dari kemunduran ISIS di Suriah. Pertama, sifat ISIS yang eksklusif yang membuat mereka tidak berkolaborasi dengan kelompok-kelompok anti-rezim Bashar Al-Assad dan justru menyerang mereka. Alasan kedua adalah sikap ISIS yang memusuhi semua pihak, seperti memusuhi Amerika Serikat dan negara barat lainnya hingga memusuhi negara-negara kawasan Timur Tengah.

Pada Februari 2019, SDF yang didukung oleh Amerika Serikat melakukan penyerangan dan berhasil merebut Baghouz sebagai kantong pertahanan ISIS dan membuat keruntuhan total bagi ISIS. Keruntuhan kekuasaan tersebut diperjelas dengan serangan militer Amerika untuk membunuh pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. Dalam proses penangkapannya, al-Baghdadi sempat melarikan diri ke terowongan bawah tanah yang menyebabkan aksi kejar-mengejar dengan anjing militer. Namun, pada akhirnya al-Baghdadi justru meledakkan rompi bom yang dirinya gunakan untuk bom bunuh diri dan menewaskan tiga anak yang bersamanya. Walaupun kekuasaan ISIS semakin lama semakin runtuh, tapi ISIS masih saja bergerak hingga saat ini.



Referensi

BBC News Indonesia. 2017. ISIS makin terdesak di Suriah, bagaimana nasib milisi dan keluarga mereka dari Indonesia?. Diakses dari: https://www.bbc.com/indonesia/indo nesia-41858027 pada 19 April 2020.

BBC News Indonesia. 2018. 'Kekhalifahan ISIS' runtuh hancur lebur: Lalu apa?. Diakses dari: https://www.bbc.com/indonesia/majalah-46369141 pada 19 April 2020

Lupiyanto, Ribut. 2019. Jokowi-Amin dan Tantangan Pemberantasan Terorisme. Diakses dari: https://mediaindonesia.com/read/detail/246697-jokowi-amin-dan-tantangan-pem berantasan-terorisme pada 19 April 2020.

Firdausi, Fadrik Aziz. 2019. Musabab Kejatuhan ISIS. Diakses dari: https://tirto.id/musabab- kejatuhan-isis-djDU pada 19 April 2020.

Sofwan, Rinaldy. 2017. Kehancuran ISIS Bisa Jadi Bencana bagi Indonesia. Diakses dari: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20170711112546-121-227012/kehancuran-isis-bisa-jadi-bencana-bagi-indonesia pada 19 April 2020.


54 views2 comments

Recent Posts

See All

2 Comments


Mike Brown
Mike Brown
Jul 25

Excellent work; the guide on how to be a dominatrix is indispensable.

Like

Jona Smith
Jona Smith
Jul 23

Enhance your vaping experience with accessories from lucy nicotine.

Like
bottom of page