Cina merupakan mitra dagang terbesar Afrika, dan Afrika menjadi impor utama Cina. Cina juga merupakan negara peminjam hutang luar negeri di Afrika.
Alasannya adalah sebagai berikut:
·Sebagai pemberi pinjaman, pemerintah Cina mewajibkan Afrika untuk berpihak pada perusahaan Tiongkok
·Upaya menerima pasokan sumber daya alam sebagai jaminan jika afrika tidak dapat mengembalikan hutang
·Pemberian pinjaman luar negeri merupakan sarana untuk membuka lapangan pekerjaan bagi warga Tiongkok di Afrika
Cina-Afrika bekerja sama sejak presiden Xi Jinping melakukan mitra dengan Afrika melalui KTT tahunan Forum China Africa Cooperation tahun 2004. Dengan tujuan untuk memperluas persahabatan dan meningkatkan kerjasama Cina-Afrika. Kemudian ekspansi Cina berlanjut dengan bisnis yaitu melalui OBOR (One Road, One Belt).
Cina memutuskan untuk membangun pangkalan militer di wilayah Djibouti, Afrika Timur pada Februari 2016 dan terletak beberapa kilometer dari Camp Lemonnier, pangkalan militer satu-satunya milik AS di Afrika. Tujuan pangkalan ini dibangun adalah untuk mendukung pengawalan laut di Afrika dan Asia Barat Daya, menjaga perdamaian dan untuk bantuan kemanusiaan. Pada 1 Agustus 2017 China meresmikan pangkalan militernya di Afrika.
Tujuan pangkalan ini didirikan adalah untuk memastikan kinerja misi Cina dalam mengawal perdamaian dan memberikan bantuan kemanusiaan di Afrika dan Asia Barat. Tugas yang dilakukan adalah kerja sama militer, latihan gabungan, perlindungan saat darurat di luar negeri dan menjaga keamanan jalur strategis dunia.
Pada beberapa tahun yang lalu Djibouti juga menjadi daerah yang mengalami konflik yaitu konflik etnis, dan juga mengejutkan kenapa Cina mendirikan pangkalannya di Djibouti. Karena memang Djibouti merupakan daerah yang strategis dekat dengan pantai Timur, yang memudahkan akses darat dan laut.
Disisi lain Cina juga merupakan negara investor terbesar di Afrika, jadi salah satunya adalah selain untuk menjaga perdamaian, juga terdapat kepentingan bagi Cina salah satunya adalah untuk menjaga kelompok warga Cina di Afrika, atau juga menjaga wilayah yang diduduki oleh Cina.
Terkait perdagangan senjata dari Rusia ke Afrika di tahun 2019. Vladimir Putin mulai menyebarluaskan pengaruhnya di Afrika. Ia menjadikan Afrika menjadi pasar persenjataan modern. Afrika juga sudah meningkatkan kualitas Sumber dayanya. Cina dan Rusia telah berlatih militer bersama Afrika. Rusia menjadi pemasok senjata terbesar di Afrika. Karena pengaruh kepentingan Cina terkait investasi di Afrika terkait minyak dan merupakan negara yang berinvestasi terbesar di Afrika menjadikan tujuan Cina untuk membuka peluang pasar di Afrika selain atas nama perdamaian. Karena semua yang terjadi di dunia ini pasti ada national interest nya masing-masing.
Ini adalah pertama kalinya Cina membangun pangkalan militer di luar negeri yaitu di Afrika. Ini juga bisa menjadi gambaran awal bahwa Cina mulai membuka negaranya yang tadinya negara komunis tertutup menjadi negara komunis yang mulai membuka diri ke negara-negara lain. Keamanan suatu negara bisa dilihat dari kekuatan militernya. Itulah mengapa AS menjadi negara yang adidaya karena AS telah memiliki banyak pangkalan militer di berbagai negara.
Djibouti memang negara strategis untuk membangun militer tetapi dia adalah negara di tengah kawasan yang berkonflik. Di Djibouti menjadi titik pangkalan militer dengan alasan untuk menjaga perdamaian dari Sudan dan negara-negara Afrika lainnya. Konflik di Djibouti dan negara-negara di Afrika banyak disebabkan karena etnis.
Beberapa tahun belakangan ini Rusia juga mulai kembali ke Afrika. Rusia menjadikan Afrika sebagai pasar untuk pemasaran produk persenjataan modern dan keterampilan militer. Di hari pembukaan KTT, seperti dilaporkan CNN, Rusia menyampaikan rencana untuk memasok senjata senilai US$ 4 miliar pada akhir tahun ini. Dan, lebih dari US$ 14 miliar di tahun-tahun berikutnya. Cina menandatangani perjanjian militer dengan Rusia untuk melakukan latihan militer bersama. Rusia telah lebih dulu daripada AS karena Rusia telah menandatangani perjanjian dengan Sudan sebagai upaya memperluas pengaruh geopolitiknya. Kesepakatan tersebut dipegang oleh pemerintahan Rusia pada tanggal 8 Desember yang mengatakan bahwa perjanjian Bantuan Rusia di Sudan akan dilakukan selama 25 tahun dan akan diperpanjang. Sudan tidak keberatan dengan masuknya pengaruh Rusia di Afrika Utara. Cina dan Rusia sama-sama mengedepankan kemanusiaan dan pertahanan militer.
Comments