Cina dan India tercatat memiliki sejarah yang panjang menyangkut konflik di perbatasan. Konflik yang terjadi di Lembah Galwan merupakan perbatasan de facto antara Cina dan India. Terjadinya konflik ini mengakibatkan 20 orang tentara India tewas. Sengketa wilayah ini disebabkan karena kedua negara saling klaim wilayah dengan tujuan strategi negara yang saling bersaing dan memiliki perbedaan pandangan tentang garis teritorial. Saling klaim dilakukan karena adanya jejak sejarah dari kedua negara. Lembah Galwan ini diperebutkan juga dikarenakan batas wilayah/teritorial tidak jelas dan tidak layak, sehingga rawan untuk terjadi penggeseran batas oleh kedua negara.
Adanya sumber air yang sangat melimpah di bawah Himalaya juga yang menjadi pemicu terjadinya konflik kedua negara ini. Sumber air ini sangat penting bagi kedua negara karena air adalah kebutuhan dasar manusia dan sedangkan kedua negara ini merupakan negara yang memiliki penduduk terpadat di dunia. Atas dasar alasan ini sehingga jika ada yang memblokade sumber air ini, maka secara otomatis akan merugikan pihak yang lain.
Konflik pertama kali terjadi saat perdana menteri India , Jawaharlal Nehru berkunjung ke Beijing pada 1959 yang membahas batas-batas negara pada peta Cina. Perang berlanjut pada tahun 1962 saat tentara Cina pergi ke perbatasan yang sedang disengketakan dengan India soal demarkasi perbatasan.
Konflik ini disebut sebagai konflik atas tujuan strategi negara yang saling bersaing, karena semakin berlarut-larutnya konflik, persaingan ini pun meningkat dengan cara membangun infrastruktur di dekat perbatasan. Dalam konflik ini juga India memblokir semua produk Cina termasuk aplikasi aplikasi buatan Cina sebagai pengingat untuk Cina bahwa India serius menanggapi konflik ini. Boikot yang dilakukan dikarenakan platform-platform dari Cina dianggap mengancam kedaulatan, integritas dan keamanan India.
Belum ada penyelesaian dari segi hukum internasional atas konflik ini, tetapi sudah mendapat perhatian dari PBB. PBB menekankan kepada kedua negara untuk menekan eskalasi konflik untuk meredam korban jiwa yang timbul.
Dalam konflik ini, intervensi Pakistan berpengaruh terhadap konflik sengketa wilayah. Cina ingin mengimbangi pengaruhnya di Asia Selatan lewat negara Pakistan, karena Cina dan Pakistan mempunyai hubungan bilateral sejak lama.
Konflik ini dianggap merugikan, padahal sudah ada diskusi perdamaian, dan yang terbaru pada tahun 2017. Dan mengapa konflik ini tetap berlanjut karena masih ada stigma buruk antar negara, sehingga konflik masih terus berlanjut. Secara umum tujuan kedua negara ini sama yaitu, mempercepat pertumbuhan di berbagai sektor, mempertahankan otonomi, hingga melindungi rakyat. Konflik ini bisa mereda jika kedua negara mau berbicara mencari jalan keluar bagaimana mereka bisa mencapai tujuan mereka di kawasan itu dan saling bekerja sama.
Comentarios