top of page
  • Writer's pictureKSM Defensia UPN Veteran Yogyakarta

PREDATOR ANAK ERA PANDEMI COVID-19

Updated: Aug 14, 2021

Oleh : Rika Malia


Pandemi COVID-19 telah membawa era kebiasaan baru bagi umat manusia di muka bumi. Masker, hand sanitizer, desinfektan, serta berbagai alat juga atribut kebersihan serta kesehatan bukan lagi menjadi kebutuhan pada saat tertentu, tetapi kini telah menjadi kebutuhan primer. Keberadaan Virus Corona masih sangat menjadi ancaman karena persebarannya yang masih sulit dikendalikan, ketika pergerakan virus tersebut sulit dikendalikan setidaknya mobilisasi manusia masih cukup dapat dikendalikan. Kegiatan belajar mengajar, perkantoran, hingga berbelanja kini dapat dan bahkan diharuskan dilakukan dari rumah. Keharusan tersebut bukan tanpa alasan namun demi keselamatan serta keamanan umat manusia. Namun, apakah benar manusia benar-benar aman? Jawabannya adalah iya, setidaknya dari ancaman Virus Corona. Tetapi, pernahkah kita menyadari akan ada bahaya atau ancaman lainnya yang masih mengintai?


Kegiatan belajar dari rumah tentunya mengharuskan kita untuk menggunakan peralatan elektronik seperti laptop atau ponsel agar dapat melakukan tatap muka secara daring. Kegiatan bermain anak pada masa pandemi pun kini lebih intens dilakukan di rumah melalui permainan-permainan elektronik ataupun permainan daring (game online). Hal ini membuat munculnya permasalahan yang luput dari perhatian orang dewasa mengenai ancaman di balik segala kegiatan daring anak-anak disekitar kita.


Para predator seksual kini memanfaatkan berbagai platform digital sebagai media ‘berburu’. Para predator tersebut memanfaatkan kamera webcam untuk ‘menculik gambar’ dari anak-anak untuk kemudian dibagikan pada komunitas yang biasa ditemukan di dark web. Bahkan tidak hanya melalui webcam, para predator tersebut juga kerap kali mencuri foto maupun gambar anak-anak di media sosial yang tentunya dilakukan tanpa seizin pemilik akun dan kemudian disebarkan pada komunitas sesama ‘predator’-nya. Kasus eksploitasi tersebut telah meningkat sebesar 106% di Eropa selama masa pandemi berdasarkan laporan Europol. Gambar atau video yang telah tersebar tentunya akan berdampak pada keselamatan anak-anak yang menjadi korban tersebut. Penanggulangan pun menjadi cukup sulit karena jaringan komunitas kejahatan tersebut cukup luas serta media yang menjadi sarana pencurian seperti webcam juga sosial media masih sangat intens digunakan anak-anak terlebih di masa pandemi yang mengharuskan segalanya dilakukan secara daring. Europol menyarankan agar lebih baik untuk melakukan tindakan pencegahan dengan mengedukasi anak-anak agar lebih waspada dan berhati-hati dalam membagikan gambar atau video di media sosial, juga memberitahu anak untuk #SayNo untuk membagikan berbagai konten eksplisit yang menyangkut dirinya.



Referensi:

Anonim. Exploiting Isolation: Sexual Predators Increasingly Targeting Children During Covid Pandemic. EUROPOL Press Release. 19 June 2020

Banks, Martin. Europol reports 106 percent increase in child sexual exploitation. The Parliament. 1 July 2020




19 views0 comments

Comentários


bottom of page