Oleh : Wenta Prasetya Ginting
Musim kampanye di Meksiko untuk memilih walikota, gubernur, dan presiden diramaikan tindak kekerasan dan pembunuhan, lebih dari 130 kandidat dibunuh dalam 9 bulan sejak kampanye digelar pada September 2017 hingga berakhir pada 1 Juni 2018 lalu. Calon presiden yang diprediksi akan memenangkan pemilu pada saat itu adalah Andres Manuel Lopez Obrador dikenal dengan AMLO (sekarang telah menjadi petahana 2018 – 2024). Dia merupakan kandidat Partai MORENA yang pernah menjabat sebagai walikota Meksiko yang berjanji memerangi korupsi dan sindikat kartel di Meksiko. Untuk itu, dia harus menggulingkan dua partai yang telah berkuasa hampir beberapa dekade yakni Partai Revolusioner Institusional (PRI) dan Partai Aksi Nasional (PAN). Hal ini dikarenakan presiden sebelumnya Enrique Pena Nieto (2012-2018), hasil kader dari Partai PRI, dianggap sebagai pemimpin yang gagal karena pemerintahannya dinilai korup dan tidak mampu mengatasi kejahatan.
Pada tahun 2006 Meksiko telah dilanda gelombang kekerasan semenjak pemerintahan mengerahkan militer untuk memerangi peredaran narkoba, akibatnya lebih dari 200 ribu orang dibunuh. Dalam kampanye berdarah ini, terlihat bahwa tingkat kriminal dan kekerasan yang terjadi masih terus mengalami eskalasi sehingga fenomena penembakan mayoritas politisi lokal yang terlihat cenderung terlibat langsung kepada kejahatan terorganisasi. Kandidat yang dieksekusi merupakan kandidat yang menolak kerjasama atau dianggap bisa membahayakan operasi ilegal yang dilakukan kartel-kartel kriminal di Meksiko.
Jenis eksekusi pembunuhan kandidat mayoritas dilakukan dengan penembakan orang tidak dikenal dan beberapa penculikan, seperti kartel yang memiliki beberapa metode penyiksaan. Salah satunya yakni, Cartel Jalisco Nueva Generación(CJNG) yang dipimpin Nemesio Cervantes dengan nama panggilan ‘El Mencho’ yang memiliki metode berupa pemenggalan kepala, melarutkan tubuh dalam asam, eksekusi publik, merobek jantung, membunuh wanita dan anak-anak, serta pengeboman terhadap orang-orang. Fenomena kartel ini telah mengganggu kestabilan politik dan ekonomi di Meksiko serta keamanan wilayah negara sejak lama.
DAFTAR PUSTAKA
Web
Gilbert, David. 2019. El Chapo tak lagi Kartel paling sadis di Meksiko, Gantian ‘El Mencho’ Meneror Polisi. Diakses melalui: https://www.vice.com/id_id/article/vb5xnb/el-chapo-tak-lagi-kartel-paling-sadis-di-meksiko-gantian-el-mencho-meneror-polisi pada 15 Februari 2020.
Perdana, Agni. 2018. Kampanye Berdarah di Meksiko dalam 10 Hari 6 Calon Legislatif Dibunuh. Diakses melalui: https://internasional.kompas.com/read/2018/05/09/15223521/kampanye-berdarah-di-meksiko-dalam-10-hari-6-calon-legislatif-dibunuh pada 15 Februari 2020.
Yasinta, Veronika. 2019. Presiden Meksiko Sudahi Perang terhadap Kartel Narkoba. Diakses melalui: https://internasional.kompas.com/read/2019/01/31/11071231/presiden-meksiko-sudahi-perang-terhadap-kartel-narkoba pada 15 februari 2020
Comments