top of page
  • Writer's pictureKSM Defensia UPN Veteran Yogyakarta

PERANG NARKOBA MEKSIKO

Updated: Aug 14, 2021

Oleh : Zahratul Azizah


Meksiko merupakan negara pemasok narkoba terbesar setelah Kolombia di wilayah Amerika. Pada awalnya, sebagian kartel narkoba Meksiko diketahui telah terlibat dalam pembudidayaan opium dan heroin di Meksiko dan kemudian setelah terungkapnya jaringan narkoba di Kolombia, kartel narkoba mulai berperan penting dalam pendistribusian kokain yang sebelumnya didominasi oleh Kolombia. Terjaringnya kartel-kartel Kolombia pada tahun 1990-an dimanfaatkan oleh kartel narkoba Meksiko untuk mengisi kekosongan pasar dan mengambil keuntungan sehingga dalam beberapa tahun mulai dari 1990-an hingga awal 2000-an, kartel narkoba Meksiko muncul sebagai pemasok kokain utama dalam pasar narkoba di Amerika Serikat. Selain kokain, Meksiko juga menjadi pemasok utama metamfetamin utama di AS yang juga dipengaruhi oleh tingginya permintaan jumlah metamfetamin di AS (Nation Drug Threat Assessment).


Selain itu menurut laporan Drug Enforcement Administration (DEA) sejak tahun 2001, distribusi metamfetamin telah diproduksi di laboratorium sederhana yang telah didirikan oleh kartel di Meksiko dan California yang mampu untuk menghasilkan ratusan pon metamfetamin dalam waktu satu minggu. Kartel narkoba Meksiko melakukan perdagangan nrkoba dengan cara menyelundupkannya melintasi perbatasan AS-Meksiko dengan berbagai metode transportasi. Namun menurut National Drug Threat Assessment, kartel narkoba Meksiko cenderung menggunakan jalur darat untuk melakukan kegiatan penyelundupannya. Dalam permasalahan ini, kartel narkoba Meksiko tidak hanya melakukan aktivitas perdagangan narkoba ilegal saja tetapi juga melakukan tindakan kriminal lainnya yang mengancam keamanan Meksiko seperti pembunuhan dan penculikan. Tindakan kriminal yang dilakukan oleh kartel menjadi perhatian bagi pemerintah Meksiko sebagai salah satu ancaman keamanan warga negaranya. Selain itu, dampak dari kartel narkoba Meksiko dan organisasi criminal Amerika Tengah juga dirasakan di hampir seluruh wilayah Amerika Serikat. Diperkirakan 30.000 anggota geng transnasional yang beroperasi di Amerika Serikat melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan, perdagangan narkoba, pemerasan, penyelundupan manusia, dan prostitusi. Salah satunya kartel narkoba Meksiko yang beroperasi di kedua sisi perbatasan yang saling memperebutkan wilayah operasi, mengakibatkan terjadinya pertempuran senjata yang telah menewaskan atau melukai banyak korban. Hal tersebut merupakan sebuah ancaman bagi AS sehingga AS mendukung upaya dari Meksiko untuk melawan kejahatan terorganisir serta menghentikan kekerasan yang mempengaruhi wilayah perbatasan.


Tentu dalam konflik ini memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Data menunjukkan banyak orang hilang saat tragedy kekerasan setelah gerakan ‘perang melawan narkoba’ yang dimulai pada akhir 2006. Ada sekitar 1.523 kasus yang terkait dengan periode antara 1964 hingga 2005. Alejandro Encinas, wakil menteri Meksiko untuk hak asasi manusia, mengatakan Meksiko sejak 2006 telah menggali 3.978 kuburan klandestin, dimana 6.625 mayat ditemukan. Hampir 30% dari kuburan ditemukan selama pemerintahan Lopez Obrador, yang telah berjanji untuk fokus pada masalah ini. Meskipun pada senin (13/7) terdapat lonjakan data orang hilang, menurut Encinas angka itu sebenarnya telah mengalami penurunan tajam dalam enam bulan pertama tahun ini. Penurunan itu mencapai 36,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Diperkirakan penurunan disebabkan oleh kurangnya pelaporan selama pandemi.


Banyak solusi yang telah diterapkan oleh pemerintah Meksiko, salah satunya upaya pemerintah Meksiko dalam menangani perdagangan narkoba. Sejak awal januari 2000 hingga September 2006, pemerintah Meksiko menangkap lebih dari 79.000 orang yang terlibat dalam jaringan perdagangan narkoba. Penempatan operasi militer Calderon di beberapa wilayah Meksiko berhasil menangkap 25 dari 37 pedagang narkoba yang ada di daftar Calderon dan membuat mereka dipenjarakan atau diekstradisi ke Amerika Serikat. Selain itu, lebih dari 110.000 ton kokain dimusnahkan dan hampir 180.000 hektar ganja dan 444.790 hektar ladang opium dihancurkan. Kemudian, aspek lainnya adalah melalui adanya operasi melawan narkoba tersebut, peredaran narkoba masih tetap berjalan dan kekerasan tetap berlanjut, tidak hanya di negara-negara bagian yang dikenal dengan kekerasan terkait narkoba dengan jumlah besar, seperti Sinaloa dan Tamaulipas saja, namun wilayah Veracruz dan Nuevo Leon yang tergolong sebagai wilayah yang paling sedikit jumlah kekerasannya juga ikut menjadi salah satu wilayah yang jumlah kekerasannya meningkat akibat operasi melawan narkoba. Selain itu, Secretariat of Public Security (SSP) Meksiko juga melaporkan bahwa dari Januari hingga Juni 2007 rata-rata terjadi sebanyak 248 pembunuhan terkait narkoba setiap bulannya.

Referensi :

“Gambaran Umum Perdagangan Narkoba Ilegal Meksiko Serta Dampaknya Bagi Meksiko dan Amerika Serikat.” Library.binus.ac.id. <http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1027_Bab2.pdf >

“Sebanyak 73 Ribu Orang Meninggal Diduga Akibat Kekerasan Kartel Narkoba Di Meksiko”. dunia.rmol.id. Diakses pada 14 juli 2020. <<https://dunia.rmol.id/read/2020/07/14/443453/sebanyak-73-ribu-orang-hilang-diduga-akibat-kekerasan-kartel-narkoba-di-meksiko




62 views0 comments

Comments


bottom of page