Oleh : Rahel Stepani Simbolon
Republik Haiti adalah negara miskin yang terletak di Benua Amerika. Negara ini dipimpin oleh Jovenel Moise yang resmi memenangkan pemilu Presiden Haiti pada November 2016. Namun pada tahun 2019, Haiti dilanda kudeta, adanya ketidakstabilan politik, dan kekerasan oleh geng bersenjata. Terjadi protes dari warga yang mendesak Moise untuk segera mundur dari jabatannya. Warga menilai Moise sudah tidak pantas lagi menjabat sebagai presiden karena terlibat dalam kasus korupsi dana bantuan asal Venezuela. Akibat kasus korupsi yang terjadi di pemerintahan, Haiti mengalami krisis ekonomi yang parah. Kasus korupsi yang tinggi mengakibatkan banyak warga Haiti hidup dalam garis kemiskinan. Selain itu, terjadi penyalahgunaan dana bantuan yang diberikan oleh Venezuela melalui kerjasama bantuan minyak bumi oleh negara-negara Amerika Latin dan Karibia. Hal ini sangat berdampak buruk pada berhentinya bantuan untuk masyarakat ketika Venezuela menghentikan bantuannya pada tahun 2018. Karena Venezuela menghentikan bantuan minyak bumi tersebut, terjadi krisis bahan bakar minyak yang parah.
Krisis politik yang terjadi di Haiti juga semakin melengkapi kondisi stabilitas negara Haiti. Jabatan Presiden Moise seharusnya berakhir pada Februari 2021 sesuai dengan Konstitusi negara Haiti, tetapi Moise bersikeras bahwa jabatannya berakhir pada Februari 2022. Akibatnya krisis ekonomi dan politik yang terjadi memicu terjadinya gelombang demonstran yang berunjuk rasa hingga terjadi peristiwa pembunuhan Presiden Moise oleh kelompok bersenjata di kediaman pribadinya. Kelompok bersenjata tersebut merupakan tentara bayaran profesional yang menyamar sebagai agen Drug Enforcement Administration (DEA). Sebanyak 28 orang pelaku pembunuhan ditangkap. Sebanyak 26 pelaku berasal dari Kolombia dengan 17 pelaku merupakan pensiunan Angkatan Bersenjata Kolombia dan 2 orang keturunan Haiti berpaspor Amerika Serikat.
Untuk mengisi kekosongan pemimpin, Claude Joseph ditunjuk sebagai pemimpin Haiti sementara dalam kondisi darurat ini. Kemiskinan dan ketidakstabilan politik mengakibatkan meningkatnya kekerasan oleh geng-geng bersenjata dengan polisi dan menguasai jalanan. Kondisi Haiti yang berada di ambang kekacauan telah mengundang keprihatinan dari sejumlah pemimpin negara. Seperti Dewan Keamanan PBB, Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Prancis, Republik Dominika, dan sebagainya. Para pemimpin negara ini menyampaikan bela sungkawa dan kekhawatiran akan siapa yang akan memimpin Haiti, meminta segera menutup perbatasan Haiti untuk menangkap pelaku, dan kepada semua rakyat Haiti untuk tetap menjaga konstitusional serta menolak segala bentuk kekerasan.
Meningkatnya kekerasan oleh geng bersenjata telah menghambat upaya pemerintah untuk pulih usai pembunuhan Moise. Keadaan pemerintahan kacau, tidak ada parlemen, tidak ada presiden, terjadi perselisihan tentang siapa yang akan memimpin selanjutnya, dan kekuatan polisi yang melemah. Kondisi ini semakin di perparah dengan meningkatnya kekuatan geng-geng yang terorganisir yang menjarah rumah-rumah warga hingga membunuh warga sipil. Akibat serangan yang dilakukan oleh geng-geng tersebut, Haiti mengalami kelumpuhan ekonomi, penutupan sekolah, dan mengganggu upaya pemerintah menangani Covid-19. Kurangnya sumber daya dan lemahnya kekuatan polisi Haiti membuat pemerintah meminta bantuan kepada Amerika Serikat dan PBB untuk mengirim pasukan yang akan membantu menjaga ketertiban setelah peristiwa pembunuhan Moise. Dibutuhkan sebanyak 30.000 petugas polisi untuk menjaga kendali di Haiti pada masa itu.
DAFTAR PUSTAKA
Alba, Mariano de. “Handling the Aftermath of Haiti’s Presidential Assassination,” 2021. https://www.crisisgroup.org/latin-america-caribbean/haiti/handling-aftermath-haitis-presidential-assassination.
detikNews. “Presiden Haiti Dibunuh, Kekacauan Bakal Terjadi?,” 2021. https://news.detik.com/bbc-world/d-5637751/presiden-haiti-dibunuh-kekacauan-bakal-terjadi.
AlJazeera, . “World Reacts to ‘Horrific’ Assassination of Haiti’s President,” 2021. https://www.aljazeera.com/news/2021/7/7/world-reacts-to-horrific-assassination-of-haitis-president.
Sanon, Dánica Coto and Evens. “Gangs Complicate Haiti Effort to Recover from Assassination,” 2021. https://www.usatoday.com/story/news/world/2021/07/11/haitis-powerful-gangs-complicate-recovery-after-moise-assassination/7930910002/.
コメント