Oleh : Dhimas Satria
Pasca runtuhnya Uni Soviet, dominasi kekuatan komunis di dunia terutama di kawasan Eropa perlahan-perlahan runtuh. Hancurnya tembok Berlin, pecahnya Yugoslavia menjadi negara-negara seperti Bosnia dan Serbia turut menyumbang keruntuhan Imperium Komunisme yang telah lama menjadi rival sejati Liberal-Kapitalis dalam mem-bipolarkan tatanan dunia selama lebih dari 40 tahun. Selama Perang Dingin, seluruh dunia menjadi “arena” perebutan pengaruh bagi kedua blok yaitu Blok Barat yang liberal dan Blok Timur yang sosialis. Dari Asia hingga Afrika, konflik bersenjata yang ada kala itu menjadi cara bagi kedua blok untuk saling menanamkan pengaruh.
Perang Dingin awalnya dimulai pasca Perang Dunia 2 ketika Berlin jatuh ke tangan Uni Soviet yang juga merupakan pihak Sekutu bersama Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Dalam hal ini, Uni Soviet yang menguasai kota Berlin lantas memberlakukan pemblokiran terhadap segala akses masuk ke kota. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai Blokade Berlin. Selama masa blokade tersebut pihak sekutu tetap berusaha untuk menolong warga kota Berlin dengan menerbangkan pesawat pengangkut logistik menuju Bandara Tempelhof, Berlin. Akibat blokade tersebut, hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menjadi kurang baik dan mulai memunculkan benih-benih perselisihan.
Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris mulai mendeteksi adanya niat buruk Soviet untuk melebarkan pengaruhnya di kawasan Eropa, sehingga di tahun 1949 sebuah pakta pertahanan dibuat untuk melindungi diri dari ancaman ideologi sosialis-komunis Soviet yang akan semakin merajalela. Pakta pertahanan tersebut dinamakan NATO (North Atlantic Treaty Organization) yang resmi berdiri pada 4 April 1949. Terdapat sebuah kesepakatan dalam NATO yang menyebutkan bahwa serangan yang ditujukan pada salah satu anggota aktif sama dengan melakukan serangan kepada seluruh anggota NATO. Pembentukannya pada masa Perang Dingin memiliki tujuan untuk melindungi kawasan Eropa dari penyebaran pengaruh Uni Soviet di kawasan Eropa.
Untuk merespon berdirinya NATO, Uni Soviet kemudian menghimpun negara di kawasan Eropa Timur yang mengadopsi ideologi sosialis untuk bersama-sama membentuk Pakta Warsawa sebagai tandingan. Munculnya 2 pakta pertahanan yang dilandasi oleh 2 ideologi yang berbeda semakin memicu persaingan yang ketat terutama di kawasan Eropa. Persaingan NATO dan Pakta Warsawa dalam Perang Dingin dalam bidang militer juga sangat ketat sejalan dengan perkembangan teknologi persenjataan kala itu. Namun, hingga Perang Dingin berakhir belum pernah ada konfrontasi bersenjata yang parah terjadi di Eropa.
Pada 1991, Uni Soviet runtuh disusul dengan berhasilnya Reunifikasi Jerman. Munculnya unjuk rasa dari masyarakat yang tidak puas terhadap pemerintahan yang sosialis dan perpecahan internal dalam Pakta Warsawa semakin memperburuk situasi politik di kawasan Eropa Timur. Akibatnya, pengaruh paham sosialis-komunis semakin meredup disusul dengan diterimanya negara bekas anggota Pakta Warsawa sebagai anggota NATO menjelang tahun 2000-an. Nasib Pakta Warsawa yang kian memburuk membuat pakta tersebut bubar pada 31 Maret 1991.
Sementara itu di tahun 2022 NATO muncul sebagai penentang invasi Rusia ke Ukraina. Perang yang dimulai akibat serangan mendadak Rusia ke beberapa wilayah vital Ukraina disebut sebagai upaya Rusia untuk menjauhkan Ukraina dari NATO serta mengganti rezim yang berkuasa untuk pro terhadap Rusia. Ukraina sebelumnya pernah mengajukan diri menjadi anggota NATO tetapi ditolak pada Konferensi Bucharest tahun 2008. Namun di tahun 2022 Ukraina kembali mengajukan diri dikarenakan Rusia mencaplok wilayah Kherson, Zaporizhia, Donetsk, dan juga Luhansk dalam referendum. NATO sendiri telah mengecam invasi Rusia ke Ukraina namun belum bisa berbuat banyak dan hanya bisa memberikan pressure kepada Rusia karena Ukraina bukanlah anggota NATO. Meskipun begitu, NATO tetap memberikan kebebasan kepada negara anggotanya untuk ikut serta memberikan bantuan persenjataan maupun ekonomi kepada Ukraina.
DAFTAR PUSTAKA
CNN Indonesia. (2021, Juni 22). Sejarah Berdirinya NATO, Aliansi Militer di Atlantik Utara. https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210616135240-140-655088/sejarah-berdirinya-nato-aliansi-militer-di-atlantik-utarautara/amp
Kammermayer, M. (2022, August 30). Upgrade to NATO Membership for Ukraine. Kyiv Post. Retrieved October 6, 2022, from https://www.kyivpost.com/russias-war/deputy-pm-ukraine-seeking-upgrade-to-nato-membership.html
NATO Response Force activated for first time. (2022, February 25). CNN. Retrieved October 6, 2022, from https://edition.cnn.com/2022/02/25/politics/nato-ukraine-russia/index.html
Ukraine conflict: What is Nato and how is it changing? (2022, June 29). BBC. Retrieved October 6, 2022, from https://www.bbc.com/news/world-europe-18023383
Comments