top of page
  • Writer's pictureKSM Defensia UPN Veteran Yogyakarta

Malapetaka Dowry Death yang Mengancam Human Security

Oleh : Azzahra Putri Lintang M.



Wilayah Asia Selatan memiliki dinamika sosial politik yang unik, salah satunya pada negara India. Negara India merupakan negara yang masih menganut sistem hierarki dan patriarki yang kuat. Menguatnya budaya patriarki tersebut disebabkan oleh budaya turun temurun yang masih dipercayai mayoritas masyarakat India hingga saat ini. Salah satu peristiwa yang menunjukkan kuatnya patriarki di India adalah Dowry System atau Sistem Mahar. Dowry System adalah sistem yang mengharuskan keluarga mempelai wanita untuk memberikan mahar dalam bentuk tunai atau barang kepada keluarga mempelai pria sebagai prasyarat pernikahan. Setelah menikah pun beberapa keluarga masih menuntut lebih banyak mahar. Jika hal ini tidak dipenuhi, tidak jarang mempelai pria dan keluarganya menganiaya hingga membunuh mempelai wanita. Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan nama Dowry Death. Antara tahun 2017 dan 2021, terdapat total 35.493 kematian akibat Dowry Death di India dan diperkirakan sebanyak sembilan belas wanita meninggal akibat dari Dowry Death setiap harinya.

Sistem Mahar sendiri telah dihapuskan dan secara resmi dikriminalisasi oleh undang-undang sejak tahun 1961. Namun, budaya tersebut susah dihilangkan dan masih menjadi bagian penting dari pernikahan di India. Dalam pernikahan tradisional India, sistem mahar mengharuskan orang tua mempelai perempuan memberikan emas, uang, rumah, dan barang-barang materi lainnya untuk merawat anak perempuan mereka. Hal ini memperkuat keyakinan yang telah lama dipercaya masyarakat India, bahwa perempuan adalah beban masyarakat. Besaran mahar sering menjadi bahan pertikaian antara kedua keluarga, dan akhirnya menimbulkan tekanan pada gadis-gadis dalam pernikahan hingga memilih untuk bunuh diri. Realitas dari sistem mahar ini tidak hanya terjadi di pedesaan, tetapi juga terjadi di kota metropolitan yang dipenuhi masyarakat terpelajar seperti Delhi dan Bangalore. Para perempuan kerap mendapat pelecehan karena tidak membawa emas atau uang yang cukup.

Dowry Death terjadi akibat adanya keterbelakangan dalam tradisi dan budaya di India. Keluarga mempelai pria kerap memanfaatkan sistem mahar yang akan membawa kekayaan bagi mereka pribadi. Seringkali mereka secara sengaja menelantarkan atau menganiaya perempuan karena dia dan keluarganya tidak memenuhi kewajiban mereka. Sistem inilah yang menjadi alasan utama mengapa anak perempuan dianggap sebagai beban keluarga. Akibatnya, banyak keluarga yang memilih untuk menyisihkan kekayaan untuk mahar putrinya bahkan membunuh anak perempuan sebelum ia lahir daripada memilih untuk berinvestasi dalam pendidikannya. Peristiwa ini menjadi kenyataan pahit yang masih menghantui kehidupan para perempuan India yang ingin melangkah maju menuju masa depan yang terhormat dan mandiri.

Dalam konsep human security, Dowry Death telah mengancam keamanan pribadi dan keamanan komunitas, yang termasuk dua dari tujuh komponen keamanan manusia. Meskipun human security membahas keamanan manusia secara umum, namun juga memberi perhatian yang lebih kepada kelompok rentan, salah satunya yaitu kaum perempuan. Dalam praktiknya, sistem mahar telah memberikan rasa takut dan merendahkan martabat perempuan sebagai individu. Hal tersebut tentunya tidak sejalan dengan konsep keamanan personal yang menetapkan bahwa setiap individu harus bebas dari rasa takut dan ancaman. Dowry Death juga mengancam perempuan sebagai komunitas dan dianggap sebagai femicide atau pembunuhan terhadap perempuan akibat gendernya. Tidak berhenti sampai disitu saja, Dowry Death juga menyebabkan penolakan terhadap kelahiran anak perempuan dalam keluarga. Adanya peristiwa ini menunjukkan adanya inferioritas perempuan dan semakin membuat masyarakat menilai rendah kehidupan perempuan dalam keluarga.

Peristiwa Dowry Death merupakan peristiwa yang menyedihkan bagi perempuan, terkhusus perempuan di India. Di saat perempuan di benua lain sudah mulai mencicipi kehidupan yang berdaya dan mandiri, namun bagi perempuan di India hal itu adalah angan-angan yang sulit untuk dicapai. Ketika pernikahan yang seharusnya dijalani dengan bahagia, namun bagi sebagian perempuan di India hal itu merupakan kejadian yang akan memberi rasa gelisah seumur hidupnya. Walaupun sistem mahar merupakan sistem yang sudah mengakar dalam masyarakat, bukan berarti hal itu tidak bisa dirubah. Selain melalui peraturan tertulis, pemerintah harus bersikap tegas untuk memberi hukuman berat kepada pelaku. Keserakahan pribadi dari sistem mahar ini harus segera dihentikan agar tidak ada lagi perempuan di India yang menderita.

Referensi

DailyPioneer. (2022). 20 women killed every day for dowry in India. The Pioneer. https://www.dailypioneer.com/2022/page1/20-women-killed-every-day-for-dowry-in-india.html


India Dowry Deaths : 20 Women Die A Day: Dowry Deaths Still A Threatening Reality In India? (2021, June 26). SheThePeople TV. https://www.shethepeople.tv/top-stories/opinion/dowry-deaths-reality-in-india-but-until-when/

Resen, P. T. K. Kekerasan Terhadap Perempuan dan Keamanan Manusia (Studi Kasus : Dowry Murder di India). SimdosUnud. Retrieved March 8, 2023, from https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/f8e7df8e37b60498e64aa5995c70885c.pdf


11 views0 comments

Comments


bottom of page