top of page
  • Writer's pictureKSM Defensia UPN Veteran Yogyakarta

KETEGANGAN INDIA-CINA MEREDA, AKANKAH BERUJUNG DAMAI?

Updated: Aug 14, 2021

Oleh : Adjeng Ayu Rizkika Ramadhani


Secara historis, hubungan India dan Cina dapat dikatakan tidak baik. Kedua negara ini terlibat dalam ketegangan dalam waktu yang cukup panjang. Ketegangan yang terjadi antara India dan Cina disebabkan oleh adanya persengketaan wilayah perbatasan. Kedua negara memiliki beberapa klaim wilayah yang saling tumpang tindih satu sama lain di perbatasan yang membentang sepanjang lebih dari 3.440 km. Wilayah yang menjadi sengketa adalah wilayah Ladakh yang merupakan klaim dari India dan wilayah Aksai Chin yang merupakan klaim dari China. Perbatasan wilayah antara kedua negara tersebut ditandai dengan adanya Line of Actual Control (LAC). India menganggap bahwa Cina menduduki bagian dari wilayahnya karena bagi India, Aksai Chin merupakan bagian dari Ladakh sedangkan menurut Cina, wilayah Aksai Chin merupakan bagian dari wilayah Xinjiang.


Ketegangan pertama kali terjadi pada tahun 1962 ketika dua raksasa Asia tersebut terlibat dalam perang. Saat itu, Cina mengambil alih wilayah perbatasan tersebut dari India. Kemudian setelah pecahnya perang antara India dan Cina, ketegangan terus berlanjut dan kedua negara tersebut terus terlibat dalam bentrokan di wilayah perbatasan. Ketegangan antara kedua negara kembali terjadi di wilayah perbatasan pada pertengahan tahun 2020. Ketegangan ini terjadi selama beberapa bulan. Hal ini disebabkan oleh adanya provokasi tembakan ke udara yang kemudian mengakibatkan terjadinya bentrokan. Selain itu, ketegangan antara India dan Cina terus berlanjut karena adanya kecurigaan dan kewaspadaan yang mendalam antara kedua negara. Kedua negara melakukan pembangunan berbagai infrastruktur di wilayah perbatasan yang mencerminkan sikap agresif kedua negara dalam persengketaan wilayah.


Pada Januari 2021, Pasukan India dan Cina kembali terlibat dalam bentrokan yang terjadi di sepanjang perbatasan Himalaya yang menjadi wilayah yang disengketakan. Bentrokan ini terjadi ketika sekelompok tentara Cina mencoba untuk menerobos wilayah India dalam suatu patroli sehingga menyebabkan pasukan militer India memaksa tentara Cina untuk mundur. Bentrokan ini menunjukkan ketegangan yang masih terus berlanjut antara kedua negara.


India dan Cina beberapa kali telah melakukan upaya untuk meredakan ketegangan. Namun usaha tersebut seringkali berujung gagal, sehingga ketegangan terus berlanjut dan masalah persengketaan wilayah ini tidak kunjung selesai. Pada 12 Februari lalu, kedua negara tersebut sepakat untuk menarik pasukan militernya dari wilayah yang selama ini menjadi sengketa. Kedua negara juga sepakat untuk melakukan pengamanan di daerah perbatasan. Namun, India dan Cina belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai upaya perdamaian. Oleh karena itu, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa meredanya ketegangan antara kedua negara ini dapat mencapai perdamaian. Mengingat kedua negara ini terus berada dalam ketegangan dalam waktu yang panjang, bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan ada api yang mengakibatkan ketegangan antara India dan Cina kembali membara.


REFERENSI :


CNN Indonesia. 2021. Ketegangan Reda, India-China Tarik Pasukan dari Himalaya. Diakses melalui https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210211150200-113-605286/ketegangan-reda-india-china-tarik-pasukan-dari-himalaya pada 13 Februari 2021.


CNN Indonesia. 2021. Tentara China-India Kembali Bentrok di Perbatasan Himalaya. Diakses melalui https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210125145501-113-598079/tentara-china-india-kembali-bentrok-di-perbatasan-himalaya pada 13 Februari 2021.


Gettleman, Jeffrey. 2021. New India-China Border Clash Shows Simmering Tensions. Diakses melalui https://www.nytimes.com/2021/01/25/world/asia/india-china-border.html pada 13 Februari 2021.


Mazumdaru, Srinivas. 2020.Ketegangan Perbatasan Antara India-Cina Dikhawatirkan Terus Meruncing.Diakses melaluiKetegangan Perbatasan Antara India-Cina Dikhawatirkan Terus Meruncing | DUNIA: Informasi terkini dari berbagai penjuru dunia | DW | 11.09.2020 pada 13 Februari 2021.





7 views0 comments

Комментарии


bottom of page