top of page
  • Writer's pictureKSM Defensia UPN Veteran Yogyakarta

KEPENTINGAN ARAB SAUDI DALAM KONFLIK YAMAN TAHUN 2015


Oleh: Alexander Azarya


Yaman  merupakan  suatu  negara  republik  dengan  sistem  pemerintahan  parlementer presidensil dan bentuk pemerintahan otoritarian serta merupakan wilayah terluas ke dua di Semenanjung Arab. Yaman berbatasan langsung dengan Arab Saudi di sebelah utara, Laut Merah di sebelah barat, Laut Arab serta Teluk Aden, dan Oman di sebelah timur dan timur lautnya. Awal mula terjadinya perang sipil di Yaman ini bermula pada tahun 2011 dimana adanya pemberontakan untuk menggulingkan pemerintahan presiden Ali Abdullah Saleh sehingga pemerintahan Yaman dilanjutkan oleh wakil presidennya yaitu  Abdu Rabbu Mansour Hadi. Naiknya Hadi sebagai Presiden Yaman memperburuk situasi politik pada saat itu karena gagal merangkul berbagai golongan elite politik di Yaman hingga kaum revolusioner seperti kelompok Houthi. Melihat kondisi politik Yaman makin memburuk, pada tahun 2014, kelompok Houthi mulai memberontak dan mengambil alih beberapa wilayah di bagian Utara Yaman. Jatuhnya Ibukota Yaman Sana’a ke kelompok Houthi membuat Presiden Hadi melarikan diri ke kota Aden (Selatan Yaman) yang kemudian membuat Presiden Hadi melarikan diri ke Riyadh untuk meminta bantuan kepada Arab Saudi. Permohonan ini kemudian direalisasikan oleh Arab Saudi melalui kebijakan intervensi militernya dengan alasan pengetatan stabilitas keamanan nasional terutama kelompok Houthi yang telah memperluas serangannya di perbatasan Yaman-Arab Saudi. Namun disisi lain, Arab Saudi juga mempunyai kepentingan nasional di Yaman karena suatu negara tidak akan melakukan intervensi dengan negara lain terutama penggunaan militer melainkan karena intensitas negaranya.


Intervensi militer Arab Saudi dimulai pada 25-26 Maret 2015 melalui The Decisive Strom

Coalition untuk memerangi dan mencegah perluasaan penguasaan oleh kelompok Houthi. Dalam melaksanakan operasi tersebut, Arab Saudi mengerahkan 150.000 pasukan tentara militer, 100 jet tempur dan unit angkatan laut di Yaman setelah Presiden Hadi  melayangkan  permohonan  bantuan  sekutu  negara-negara  Teluk  untuk  membantu melawan  pemberontak  Houthi  di  Yaman,  yang  terus  melakukan  penyerangan  serta penguasaan  wilayah  dan  mulai  menuju  ke  kota-kota  di  Yaman  Selatan,  khsusnya  Aden yang  merupakan  basis  pangkalan  Presiden  Hadi  dan  bermaksud  melakukan  kudeta. Intervensi yang dilakukan Arab Saudi dalam perang sipil Yaman bertujuan untuk menjaga keamanan Arab Saudi itu sendiri karena Yaman dianggap sebagai “halaman belakang” Arab Saudi. Selain itu titik terlemah keamanan pertahanan berada di semenanjung Arab yang dapat ditembus dan dimanipulasi oleh Teheran. Menurut Arab Saudi, kelompok Houthi dianggap sebagai tangan kanan Iran karena Houthi dapat mewujudkan yang Iran inginkan di seluruh dunia Arab yaitu pembinaan  aktor  bersenjata  non-negara dan non-Sunni yang dapat menekan musuh-musuh Iran baik secara  politik  maupun  militer  yang  berakibat  kepada  ancaman  terhadap  pertahanan Arab Saudi. Oleh karena itu, Arab Saudi melakukan intervensi militernya di Yaman untuk dapat menghalangi Iran melalui kelompok Houthi. Alasan penting lainnya mengapa Arab Saudi  tertarik  pada  Yaman  adalah  akses  Sanaa  ke  selat  Bab  el-Mandeb  yang  menghubungkan  Laut  Merah  ke  Samudra  Hindia  dan  merupakan  gerbang  utama  Arab  Saudi  untuk  mengekspor  minyak. Peran  Arab  Saudi  menjadi  hambatan  yang  kuat  untuk  peran  Iran  dan  hambatan   utama   bagi   upayanya   untuk   memperluas   pengaruhnya   di   Yaman, yang bagi Arab Saudi merupakan area vital dan dianggap sebagai kedalaman  strategisnya.


REFERENSI


Critical Threats. 2024. Yemen Location. Diakses dari https://www.criticalthreats.org/locations/yemen pada 19 April 2024.

DW News. 2016. “Why is Saudi Arabia Interested in Yemen?”. Diakses dari https://www.dw.com/en/why-is-saudi-arabia-interested-in-yemen/a-36000785 pada 19 April 2024.

Saudi Ministry of Foreign Affairs.2017. “Saudi Arabia and the Yemen Conflict”. Diakses darihttps://www.saudiembassy.net/sites/default/files/WhitePaper_Yemen_April2017_0.pdf pada 19 April 2024.

Rugh, W. A., 2015. “Problems in Yemen, Domestic and Foreign”, Middle East Policy, 22(4): 140-152.

11 views0 comments

Comentarios


bottom of page