top of page
  • Writer's pictureKSM Defensia UPN Veteran Yogyakarta

Invasi Cina ke Taiwan Dalam Upaya Merebut Wilayah yang “hilang”

Updated: Aug 14, 2021

Oleh : Nadhia Hapsari


Pada September 2020, pesawat Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) berulang kali melanggar garis median di Selat Taiwan, menghilangkan zona penyangga de facto yang telah menjaga perdamaian selama beberapa dekade. Surat kabar Global Times yang dikelola Partai Komunis Cina telah memberikan gambaran, mendesak angkatan udara Cina untuk berpatroli di langit Taiwan, dan “mencapai reunifikasi melalui cara militer” jika Taiwan melepaskan tembakan. Taiwan mengumumkan hanya akan menembak jika diserang. Kementerian Pertahanan Cina menyebutkan bahwa ada sebanyak 32 pesawat berada di Laut Cina Selatan. Pesawat ini terdiri dari berbagai jenis pesawat tempur, diantaranya adalah empat bomber dan satu pesawat perang anti kapal selam. Pesawat-pesawat ini melintasi zona pertahanan udara Taiwan.


Terlepas dari perseteruan ini, Cina dan Taiwan memiliki banyak alasan untuk menghindari perang yang dapat membunuh puluhan ribu orang, menghancurkan ekonomi mereka, dan berpotensi menyebabkan konflik nuklir dengan AS dan sekutunya. Terdapat konsensus yang luar biasa bahwa Cina akan melanjutkan upaya mengendalikan Taiwan melalui ancaman militer, isolasi diplomatik, dan insentif ekonomi. Keinginan Presiden Cina Xi Jinping untuk memperkuat warisannya dengan merebut wilayah yang “hilang”, merosotnya dukungan publik Taiwan untuk persatuan apapun dengan Cina, kebangkitan pasukan pro-kemerdekaan di Taipei, dan meningkatnya perselisihan AS dengan Cina dalam segala hal mulai dari Hong Kong, virus corona hingga teknologi mutakhir.


Berdasarkan latihan militer, pembelian senjata, dan dokumen strategi dari aktor. Sebagian besar analis memperkirakan Cina akan menang cepat, di mana PLA menguasai pulau utama sebelum AS dapat membantu. Cina menghabiskan sekitar 25 kali militernya daripada Taiwan, menurut Stockholm International Peace Research Institute, Cina memiliki keunggulan konvensional yang jelas dalam segala hal, mulai dari rudal, jet tempur, kapal perang, tingkat pasukan, serta persenjataan nuklirnya. Sebelum invasi, peperangan siber dan elektronik akan menargetkan sistem keuangan dan infrastruktur utama Taiwan serta satelit AS untuk mengurangi pemberitahuan tentang rudal balistik yang akan datang. Kapal Cina juga dapat mengganggu kapal di sekitar Taiwan, membatasi pasokan bahan bakar dan makanan penting.


Taiwan pada 2018 meningkatkan kemampuan sistem rudal seluler yang dapat menghindari deteksi, sehingga tidak mungkin Cina dapat dengan cepat menghancurkan semua persenjataan pertahanannya. Dengan ribuan rudal permukaan ke udara dan senjata anti pesawat, Taiwan dapat menimbulkan kerugian besar pada pasukan invasi Cina sebelum mencapai pulau utama. Militer Taiwan telah memperkuat pertahanan di sekitar titik pendaratan utama, dan secara teratur melakukan latihan untuk mengusir pasukan Cina yang datang melalui laut dan udara. Pada Juli, di luar pelabuhan barat Taichung, helikopter Apache, F-16, dan jet tempur buatan Taiwan yang dikembangkan dalam negeri mengirimkan gumpalan air laut ke langit saat mereka menembak di lepas pantai, sementara tank M60, senjata artileri, dan baterai rudal menghantam sasaran di pantai.


Cina menyadari pada saat mereka bersiap untuk perang, Taiwan akan memperkuat hubungan dengan sekutu yang kuat. Hingga kini, AS telah mempertahankan kebijakan “ambiguitas strategis”, yaitu tidak memberi tahu Cina atau Taiwan apa yang akan dilakukan jika terjadi konflik. Alasannya, AS harus membuat Cina terus menebak, apakah AS akan membela Taiwan dan pada saat yang sama, mencegah orang Taiwan untuk mengganggu “status quo” dengan menyatakan “kemerdekaan”, serta memprovokasi orang Cina.


Referensi :

1. China disebut bakal serang Taiwan pada 3 November, diakses pada halaman, https://www.cnbcindonesia.com/news/20200922082558-4-188407/jreng-china-disebut-bakal-serang-taiwan-3-november

2. Respon Provokasi China, AS Semakin Dekat Dengan Taiwan, diakses pada halaman, https://www.matamatapolitik.com/ini-yang-terjadi-jika-china-serang-taiwan-analisis/

3. Kenapa Invasi China ke Taiwan Akan Jadi Sebuah Kesalahan? Diakses pada halaman, https://www.matamatapolitik.com/kenapa-invasi-china-ke-taiwan-akan-jadi-kesalahan-besar-in-depth/






35 views0 comments

Comments


bottom of page