top of page
Writer's pictureKSM Defensia UPN Veteran Yogyakarta

COVID-19: Kawan atau Lawan bagi ISIS?

Updated: Aug 14, 2021

Oleh : Daffa Malik Khairy


Dewasa ini, dunia dikejutkan dengan merebaknya pandemi virus COVID-19 yang menyebar ke penjuru dunia. Episenter COVID-19 yang semula berpusat di China, sekarang justru bergeser menuju Eropa dan bahkan Amerika Serikat, dimana jumlah orang yang terinfeksi melebihi 2 juta orang dengan angka kematian melebih 150 ribu jiwa. Penyebaran virus yang masif ini tentunya berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah pertahanan keamanan. Meskipun ISIS kehilangan Abu Bakr al-Baghdadi pasca operasi khusus yang dilancarkan oleh Amerika Serikat pada tanggal 27 Oktober 2019, organisasi tersebut masih terus bertahan hingga saat ini. Pucuk kepemimpinan yang sebelumnya dipegang oleh Abu Bakr al-Baghdadi diserahkan pada Amir Mohammed Abdul Rahman Al-Mawli Al-Salbi, beberapa jam setelah kematiannya. Pergantian kepemimpinan ini menunjukkan bahwa ISIS belum menyerah dalam usahanya untuk mencapai tujuannya, terutama untuk melakukan pembalasan dendam terhadap Amerika Serikat atas terbunuhnya Abu Bakr al-Baghdadi.


Pandemi Coronavirus yang merebak di seluruh dunia sejatinya merupakan musuh bersama seluruh umat manusia, dimana sudah seharusnya pihak-pihak yang terlibat dalam konflik dapat mengesampingkan terlebih dahulu konflik-konflik yang ada demi rasa kemanusiaan. Namun dalam kepanikan yang menyertai pandemi COVID-19, ISIS menyerukan perjuangan untuk memanfaatkan kondisi dunia barat yang sedang kacau balau melalui Al-Naba, media bulletin dan surat kabar milik ISIS. Dalam edisi tanggal 19 Maret, buletin tersebut menjelaskan dampak COVID-19 yang memporak-porandakan kehidupan sehari-hari kehidupan orang-orang Eropa dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi satuan militer dari negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. ISIS menyadari bahwa kebijakan-kebijakan dari negara-negara tersebut telah bergeser untuk keamanan dan kesehatan warga negaranya. Salah satu bentuknya adalah menghindari pengiriman pasukan ke wilayah yang terdampak konflik dan memulangkan pasukannya untuk mengurangi kemungkinan adanya paparan COVID-19 di barak pasukan. Melihat kondisi dari negara-negara Eropa serta Amerika Serikat yang melemah, ISIS menyatakan bahwa perjuangan mereka akan terus berlanjut. ISIS menyerukan bahwa agresi dari negara-negara barat masih terus berlangsung. Menurutnya masih banyak saudara-saudara muslim dan rekan seperjuangan mereka yang ditempatkan di penjara yang melebihi dari kapasitas seharusnya. Selain itu mereka juga melihat bahwa hingga saat ini campur tangan negara-negara barat di konflik sepanjang Timur Tengah juga belum kunjung mereda.


Kenyataannya, kegiatan operasional militer negara-negara barat mulai mengendur khususnya dalam usaha perlawanan terhadap ISIS. Negara-negara seperti Inggris, Perancis, dan Spanyol mengumumkan bahwa mereka akan menarik pasukannya dari Irak. Hal ini tentunya merupakan sebuah pukulan telak bagi pasukan koalisi yang juga terdiri dari pasukan lokal, dimana pasukan lokal yang bertempur melawan ISIS cukup bergantung pada koalisi internasional tersebut untuk memberikan bantuan teknis yang sangat vital. Bentuknya seperti pelatihan prajurit, bantuan serangan udara, fungsi intelijen, pengawasan, dan pengintaian. Melihat hal tersebut, bukan tidak mungkin dalam kedepannya ISIS akan mengeksploitasi kondisi dunia yang sedang dilanda pandemi COVID-19 dan memanfaatkan pandemi COVID-19 untuk melancarkan serangan sebagai bentuk pembalasan dendam akan kematian Abu Bakr al-Baghdadi.


Referensi

Crisis Group. 2020. Contending with ISIS in the Time of Coronavirus. Diakses dari: https:// www.crisisgroup.org/global/contending-isis-time-coronavirus pada tanggal 18 April 2020.

Lewis Sanders IV dan Tom Allinson. 2020. Kekacauan Akibat Pandemi COVID-19 Menguntungkan ISIS?. Diakses dari: https://www.dw.com/id/kekacauan-akibat-pandemi- covid-19-menguntungkan-isis/a-52895107 pada tanggal 18 April 2020.

Rashmee R. Lall. 2020. In time of coronavirus, ISIS shows method in its murderous madness. Diakses dari https://thearabweekly.com/time-coronavirus-isis-shows-method-its-murder ous-madness pada tanggal 18 April 2020.





19 views0 comments

تعليقات


bottom of page