top of page
  • Writer's pictureKSM Defensia UPN Veteran Yogyakarta

AMERIKA MESRA DENGAN TAIWAN, STRATEGI ATAU MAIN API?

Oleh : Keiza Arivia Theta


Perselisihan antara China dengan Taiwan awalnya dimulai pada saat China mengambil alih kembali daratan yang sebelumnya dikuasai oleh Jepang setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II tahun 1945. Tidak lama dari itu, pecahlah perang saudara antara pasukan pemerintah nasional Chiang Kai-Shek dan Partai Komunis Mao Zedong yang menjadikan nama resmi China akhirnya berubah menjadi Republik Rakyat China (RRC) oleh Mao Zedong yang semula Republik China. Chiang Kai-Sek bersama partainya pun melarikan diri dan menguasai Pulau Taiwan sebagai pemerintahannya untuk menyatakan kedaulatannya sebagai negara yang terpisah dari China Komunis. Ia pun meresmikan nama Taiwan sebagai Republik China (ROC) untuk membedakan identitas dari RRC.

China sampai saat ini menganggap bahwa Taiwan masih bagian dari RRC yang membangkang dan suatu saat nanti akan bergabung kembali kedaulatannya. Namun Taiwan menganggap bahwa negaranya sudah mampu memiliki pemerintahan dan kedaulatannya sendiri. Prinsip ‘One China Policy’ yang masih dijunjung keras oleh RRC menjadikan China menganggap setiap pejabat negara asing yang mengunjungi Taipei berarti simbol dukungan atas ambisi merdekanya Taiwan. China juga tidak segan memutuskan hubungan dengan negara yang secara langsung mengakui kedaulatan Taiwan sebagai negara yang merdeka.

Hubungan antara Taiwan-AS didasari dengan rasa hutang budi sebagai sekutu pada Perang Dunia II saat China dan AS berada pada pihak yang sama untuk kekalahan Jepang. AS dan China menjalin hubungan di atas kebijakan One China Policy. Intervensi pertama kali AS terhadap konflik China-Taiwan adalah saat pasca perang korea, Washington menganggap Taipei cukup kuat dalam upaya menghalau komunisme di Asia. RRC dianggap oleh AS sebagai mitra strategis untuk menghadapi ekspansi dan ancaman nuklir Uni Soviet. Kemunculan kaum nasionalis pada 1949 dan revolusi komunis menjadikan AS resah terhadap RRC yang dianggap sebagai kaki tangan Uni Soviet mengakibatkan AS mendukung pemerintahan yang dibentuk oleh kaum Nasionalis di Taiwan. Taiwan mitra yang kuat dan letaknya strategis menjadikan AS membuat perjanjian untuk membantu. Taiwan Relations Act (TRA) menjadi sebab mengapa AS tetap mengirimkan bantuan dan menjalin relasi dengan Taiwan meskipun yang memiliki hubungan diplomasi dengannya merupakan China RRC.

Pada 2 Agustus 2022, Nancy Pelosi, ketua DPR Amerika Serikat melaksanakan kunjungannya ke Taipei. “Kunjungan kami akan berfokus pada menegaskan ulang dukungan kami untuk mitra kami dan untuk menawarkan kepentingan bersama, salah satunya menyangkut memajukan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka” dalam pernyataannya. China merespon dengan pengadaan latihan militer yang agresif menyangkut kunjungan ini mengakibatkan dampak terhadap fondasi politik China-Amerika. Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan bahwa ada 21 jet tempur China yang melakukan invasi ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan. Presiden Biden sebelumnya menyatakan bahwa menurut militer AS ini bukan waktu yang pas Pelosi untuk berkunjung ke Taiwan, tetapi Presiden Biden dikabarkan tidak berbincang lagi dengan Pelosi saat keberangkatannya.

Pada wawancara di program “60 Minutes” pada 18 September 2022, Presiden Biden mengatakan jika pasukan AS bersedia membela Taiwan jika diadakannya invasi oleh China. Ia kemudian mengatakan bahwa AS masih berpegang dengan kebijakan “One China”, disusul dengan pernyataan pejabat dari gedung putih yang menyatakan bahwa tidak ada perubahan pada kebijakan mereka mengenai Taiwan dan mereka tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Pernyataan bahwa AS bersedia membela jika terjadi invasi, tidak dijelaskan secara detail bahwa apakah Taiwan akan diberi bantuan secara kemiliteran.

Pada 1 Maret 2023, Pentagon mengumumkan bahwa Departemen Luar Negeri AS menyetujui pemberian dukungan militer Taiwan senilai $619 juta atau setara dengan Rp9,46 triliun, yang di dalamnya termasuk amunisi rudal untuk jet tempur F-16. Pentagon juga menyatakan bahwa alokasi dananya mencakup berbagai senjata pertahanan di antaranya 100 unit rudal AGM-88B (HARM) dan 200 unit rudal anti-pesawat AIM-120C-8 (AMRAAM). Dukungan ini beresiko mempertegang hubungan Washington-Beijing yang sudah renggang, ditambah tuntutan beberapa kali dari pemerintah China untuk menghentikan kesepakatan. Pemerintah Taiwan melalui juru bicara Kemenlu Taiwan, Jeff Liu justru menyambut dengan baik dukungan dari AS dan mengatakan akan terus meningkatkan kemampuan pertahanan diri Taiwan secara aktif. Setelah pernyataan Pentagon aktivitas militer China di sekitar Taiwan meningkat. Taiwan melaporkan pada keesokan harinya tanggal 2 Maret selama 24 jam terakhir terlihat ada 21 pesawat China berlalu-lalang ke sudut barat daya ADIZ Taiwan. Beijing tidak mengelak aktivitas tersebut, alasannya karena China tengah berusaha mempertahankan integritas wilayahnya dan sebagai peringatan untuk AS tidak bersekongkol dengan Taiwan.


Daftar Pustaka

CNN Indonesia (2022). Apa Pentingnya Taiwan bagi AS Sampai Berani Bikin China Murka? [online] internasional. Available at: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220803114944-134-829682/apa-pentingnya-taiwan-bagi-as-sampai-berani-bikin-china-murka/1 [Accessed 6 Mar. 2023].

Colby, E.A. (2022). Why Protecting Taiwan Really Matters to the U.S. [online] Time. Available at: https://time.com/6221072/why-protecting-taiwan-really-matters-to-the-u-s/ [Accessed 6 Mar. 2023].

Deutsche Welle (DW (2023). AS Setujui Bantuan Dana Militer Taiwan Senilai US$ 619 juta. [online] detiknews. Available at: https://news.detik.com/dw/d-6598304/as-setujui-bantuan-dana-militer-taiwan-senilai-us-619-juta [Accessed 6 Mar. 2023].

Syahbuddin (2019). Eksistensi Kepentingan Global Amerika Serikat dalam Konflik Tiongkok-Taiwan. [online] ResearchGate. Available at: https://www.researchgate.net/publication/339518532_Eksistensi_Kepentingan_Global_Amerika_Serikat_dalam_Konflik_Tiongkok-Taiwan [Accessed 6 Mar. 2023].

Tanti Yulianingsih (2023). 19 Jet Tempur China Masuk Zona Pertahanan Udara dalam 24 Jam, Taiwan Kirim Pesawat Intai. [online] liputan6.com. Available at: https://www.liputan6.com/global/read/5220820/19-jet-tempur-china-masuk-zona-pertahanan-udara-dalam-24-jam-taiwan-kirim-pesawat-intai [Accessed 6 Mar. 2023].

Welle, D. (2022). Biden: Pasukan AS akan Membela Taiwan jika Cina Menyerang. [online] dw.com. Available at: https://www.dw.com/id/biden-pasukan-as-akan-membela-taiwan-jika-cina-menyerang/a-63166703 [Accessed 6 Mar. 2023].




23 views0 comments

コメント


bottom of page