oleh Nadhia Rahmatika Hapsari
Human security merupakan isu kemanusiaan yang selalu menarik untuk diperbincangkan. Beragam bentuk dari human security ini diterapkan oleh berbagai negara. Keamanan individu merupakan salah satu aspek dalam keamanan negara yang penting dan harus diprioritaskan. Selain itu, human security juga menentukan keamanan negara, maka negara dan pemerintah dituntut untuk berpartisipasi dalam pembentukan keamanan individu karena negara dapat terkena dampak dari ketidak amanan warga negaranya. Dalam keamanan manusia, selain negara yang menyediakan keamanan bagi individu terutama warga negaranya. Komunitas internasional juga memiliki kewenangan untuk mengintervensi dalam melindungi keamanan manusia saat negara mereka sendiri tidak dapat menyediakan keamanan atau bahkan melakukan hal yang mengancam keamanan warga negaranya.
Ancaman terhadap kelangsungan hidup, pembangunan, dan kesejahteraan di wilayah Palestina yang dilihat dengan perspektif keamanan manusia terlihat masih cukup buruk. Keamanan Palestina telah memburuk sejak tahun 2000-an. Lebih dari 6000 warga Palestina telah dibunuh oleh militer Israel, dengan lebih dari 1300 tewas di Jalur Gaza selama 22 hari karena serangan udara dan darat yang berakhir pada Januari 2009. Warga Palestina disiksa di penjara dan dipermalukan di pos pemeriksaan Israel. Ketiadaan akses ke tempat kerja, keluarga, tempat ibadah, dan fasilitas perawatan kesehatan semakin membuat keadaan lebih buruk.
Salah satu kasus yaitu mengenai seorang remaja Palestina berusia 14 tahun yang tewas ditembak tentara Israel. Insiden tersebut terjadi di Kota Bethlehem, tepi Barat. CNN melaporkan kronologi sang korban yang bernama Zaid Saeed Ghuneim. Saat itu, ia baru saja menyelesaikan makan malamnya dan hendak pergi ke rumah kakek-neneknya. Namun, tentara Israel justru menembaknya. Semenjak saat itu, ketegangan konflik antara Israel dan Palestina meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Palestina juga sempat menuduh Israel sengaja membunuh jurnalis Al Jazeera yang bernama Shireen Abu Akleh, ketika sedang meliput situasi di Kota Jenin. Menteri luar negeri Palestina mengatakan bahwa kasus itu telah dibawa ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). ICC memiliki kekuatan untuk menyelidiki dan menuntut tersangka penjahat perang yang tidak diadili di pengadilan masing-masing negara, meskipun Israel tidak mengakui wewenangnya.
Tak hanya itu, pada bulan Maret lalu, serangan Palestina membunuh 19 warga Israel. Israel kemudian membalas itu dengan meluncurkan Operasi Breakwater. Israel menyerang kubu Palestina di Tepi Barat hampir setiap hari. Tentara Israel juga menangkap puluhan warga Palestina. Bahkan, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 55 warga Palestina tewas karena Operasi Breakwater. Adanya kejadian tersebut tentu semakin membuktikan kondisi darurat keamanan manusia di Palestina yang kian memburuk.
Permasalahan human security di Palestina tentunya tidak dapat ditangani hanya oleh pemerintah saja. Namun peran organisasi internasional dan juga dukungan dari masyarakat internasional sangat dibutuhkan. Upaya internasional difokuskan pada pencegahan penyebab ketidakamanan yang dapat dimodifikasi, penyegaran kembali norma-norma internasional, dukungan ketahanan sosial Palestina dan institusi yang melindungi mereka dari ancaman, dan solusi politik diperlukan untuk meningkatkan keamanan manusia di wilayah Palestina yang diduduki. Perlindungan keamanan kemanusiaan dalam situasi konflik seperti yang dialami oleh Palestina – Israel merupakan salah satu problematika yang membutuhkan penyelesaian secara bertahap. Salah satunya yakni menciptakan keamanan negara. Keamanan negara merupakan salah satu kondisi penting bagi keamanan manusia karena tanpa adanya perlindungan negara, karena Lembaga maupun organisasi internasional bahkan masyarakat internasional tidak dapat bertindak melebihi kewenangan negara terkait.
DAFTAR PUSTAKA
The Lancet.com. “Health as human security in the occupied Palestinian territory”. Diakses melalui https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(09)60110-0/fulltext pada 29 Mei.
BBC.com. “Israel sengaja bunuh jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Aqla, sebut investigasi Palestina” diakses melalui https://www.bbc.com/indonesia/dunia-61602055 pada 29 Mei.
CCN.com. “Remaja Palestina yang Tewas Ditembak Tentara Israel Masih 14 Tahun”. diakses melalui https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220529090227-120-802324/remaja-palestina-yang-tewas-ditembak-tentara-israel-masih-14-tahun diakses pada 29 Mei.
IISAUC. “Human Security Concept”. diakses melalui https://www.iisauc.org/2020/02/28/human-security-concept/ diakses pada 29 Mei.
Comments